Netizen11.blogspot.com,- Basuki Tjahaja Purnama Gubernur DKI Jakarta yang akrab di sapa Ahok menyatakan permintaan maaf kepada seluruh umat Islam di Indonesia yang merasa tersinggung dengan ucapannya.
"Saya sampaikan kepada semua umat Islam, ataupun orang yang merasa tersinggung, saya sampaikan mohon maaf. Tidak ada maksud saya melecehkan agama Islam ataupun Al Quran," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin 10 Oktober 2016.
Ahok sungguh tidak mengira bahwa apa yang disampaikannya di hadapan warga Kepulauan Seribu akan menjadi keributan. Ahok pun meminta agar masyarakat tidak terlalu terprovokasi hingga membuat hal itu menjadi panjang.
"Saya minta maaf untuk kegaduhan ini. Saya pikir komentar ini, jangan diteruskan lagi. Ini tentu mengganggu keharmonisan kehidupan berbangsa dan bernegara," ucap Ahok.
Ahok juga menghimbau agar masyarakat tidak mudah terpengaruh dengan isu tentang suku, ras,agama dan asntargolongan jelang Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017.
Video sambutan Ahok di Kepulauan Seribu yang ditayangkan lewat Youtube pun menjadi viral. Sebab Ahok sempat menyinggung Surat Al Maidah ayat 51. Ada beberapa kelompok masyarakat yang bereaksi keras atas ucapan Ahok.
Hal ini belakangan ini menjadi viral di kalangan masyarakat. Berbagai komentar dan pendapat pun muncul. Di balik sebagian masyarakat yang tersinggung oleh perkataan Ahok, Wakil Katib Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama DKI Jakarta, Taufik Damas, juga memberikan pendapat setelah menyaksikan video nya.
Taufik menilai Ahok tidak bermaksud melecehkan ayat dalam surat Al-Maidah ayat 51. Taufik juga membenarkan maksud Ahok yang ingin menyampaikan maksudnya. Bahwa ada orang yang kerap menggunakan ayat tersebut sebagai tameng untuk kepentingan politik, khususnya dalam urusan pemilihan kepala daerah di Jakarta.
"Khususnya menyangkut larangan memilih pemimpin non-Muslim. Jadi, titik tekannya adalah kalimat 'membohongi pakai ayat', bukan ayatnya yang membohongi," kata Taufik kepada awak media.
Ia pun sangat tahu maksud dari perkataan Ahok. Ia pun menilai video yang singkat itu adalah sebagian dari isi acara yang saat itu sedang berlangsung. Sehingga menimbulkan banyak kontroversial.
"Hanya saja, seharusnya kita lihat video aslinya yang utuh. Saya sudah melihat dan suasananya sangat cair. Masyarakat tampak antusias dan gembira mendengarkan pidato Ahok ketika itu," kata Taufik.
"Karena dalam politik tak menutup kemungkinan ada orang yang menjadikan ayat-ayat hanya sebagai alat politik. Memperlakukan ayat-ayat sebagai alat politik justru inilah yang berbahaya karena berpotensi mengaburkan fakta politik yang sebenarnya," lanjutTaufik.
0 comments:
Post a Comment